Minggu, 20 Maret 2011

cara kerja rokok elektrik






Rokok Elektrik (e-Cigarette) menggunakan keping pintar/cerdas dan sensor aerodinamis untuk mengendalikan asap yang dihasilkan. Pada Rokok Elektrik (e-Cigarette), terdapat cairan berberat jenis rendah yang digunakan untuk memproduksi aroma dan uap melalui transmisi penyalur super mikro yang berbentuk saluran-saluran kecil berongga. Cairan tersebut diatomisasi sehinga menjadi butiran asap berukuran 0.3-1.2um. 

Pada rokok tembakau biasa, nikotin yang terkandung di dalamnya adalah sebesar 1.1mg/pcs. Sehingga tiap pak rokok biasa mengandung 1.1mg x 20 batang = 22mg nikotin. Sedangkan Rokok Elektrik (e-Cigarette) memberikan kuota penghirupan lebih dari 300 kali yang setara dengan satu pak rokok biasa (20 batang). Kepadatan yang tertinggi adalah 6mg. Jauh lebih rendah di banding dengan rokok tembakau konvensional.  

World Health Organization (WHO) telah melakukan bermacam-macam penelitian untuk meneliti efek samping rokok elektrik e-Cigarette ini. 
Dan hasilnya pada bulan September 2008, WHO menyatakan bahwa rokok elektronik e-Cigarette aman dan efektif untuk konsumsi sehari-hari hingga untuk konsumsi terapi mengurangi / menghilangkan kecanduan merokok konvensional. 
Rokok Kesehatan "E HEalth Cigarette" telah mendapatkan sertifikan aman dan ramah lingkungan CE n ROH


Tidak ada komentar:

Posting Komentar