Kampung Sampireun terletak di desa Sukakarya, Samarang, dapat menjadi tempat pilihan melepaskan kejenuhan yang berbeda dengan resor lain.
Setelah bermobil sekitar satu setengah jam dari Bandung kearah Garut, penunjuk jalan ke Kampung Sampireun mulai banyak terlihat. Setelah berbelok dari jalan utama, jalan aspal menyempit. Di kiri-kanan jalan sawah berselang-seling dengan rumah penduduk, dan satu dua petak tanaman tembakau mulai mewarnai pemandangan.
Walaupun jalan tidak ramai kecuali oleh satu dua angkot dan truk, mobil tidak bisa melaju kencang karena banyak polisi tidur. Mungkin karena jalan ke Kampung Sampireun searah dengan pembangkit listrik tenaga uap Kamojang dan Taman Wisata Kamojang di lereng Gunung Guntur.
Saat Anda tiba di sana, sajian alam pertama yang dapat dinikmati adalah pemandangan sebuah danau seluas 1,4 hektar dengan rumah-rumah berdinding bambu yang menjorok di atas danau segera menyambut Anda begitu tiba di lobi. Bambu dan kayu menjadi unsur dominan di dalam dan luar ruang pondok yang kerap di sebuat cabana dan lanai.
Setiap akhir pekan resor tempat para tamu melepas lelah seluas sekitar empat hektar ini terisi penuh. Namun , di hari biasa hanya beberapa tamu saja yang singgah di sini.
Beragam keindahan khas tempat ini dapat dinikmati berbeda baik pada saat siang dan maupun malam. Suasana malam dapat Anda rasakan seperti halnya yang diungkapkan Kompas, Minggu 30 Juli 2000. Saat malam tiba menjadi pemandangan tersendiri bagi mereka yang berada di sana, seperti saat riak-riak permukaan air danau berkilau ditimpa cahaya bulan. Di ujung kanan samar-samar daun-daun bambu yang melindungi mata air sebagai sumber air danau.
(Source :Kompas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar