Rabu, 06 April 2011

Masjid Dijauhi, Rental Disukai


Melihat fenomena yang terjadi sekarang ini adalah kemerosotan moral para remaja di kalangan umat islam. Para remaja mulai meninggalkan warisan budaya, tidak tertarik akan ajaran agama islam, mereka lebih menyukai hal hal yang baru yang bersifat merusak moral, atau meniru adat barat. Para pemuda mulai kehilangan jati diri akibat terpengaruh budaya yang tidak mendidik.
Salah satu yang paling menonjol adalah para remaja pelan pelan mulai meninggalkan masjid. Mereka lebih suka nongkrong ataupun pergi ke alun-alun atau pantai . Terbukti di beberapa tempat, masyarakat mulai mengeluhkan anak muda yang datang ke masjid mulai berkurang shofnya. Tapi di sisi lain tarif rental internet untuk daerah Kebumen khususnya naik sekitar Rp.3000,- . Nah inilah yang perlu dibenahi oleh orang nahdiyin bagaimana cara untuk menarik remaja minat untuk datang ke masjid dan mengerti akan pentingnya ilmu agama. Karena salah satu golongan orang yang mendapat perlindungan dari panasnya matahari ketika di padang Masyhar saat matahari hanya satu jengkal di atas kepala manusia adalah anak muda yang cinta masjid.
Maka dibutuhkannya kesadaran dari beberapa pihak:
1. ORANG TUA
Peran orang tua dalam pergaulan anak sangatlah besar karena pada dasarnya setiap anak terlahir dalam keadaaan suci atau seperti selembar kertas putih. Dan orang tualah yang akan merubah anak itu bila orang tuanya islam maka islam, bila Kristen maka Kristen, bila orang tua mengajarkan perbuatan baik Insya Alloh akan baik. Bila mengajarkan keburukan maka bukan tidak mungkin akan menjadi buruk. Orang tua juga berpengaruh terhadap pergaulan anaknya karena kelompok yang dipergauli anaknya maka kelompoknyalah yang ditiru, dan sebisa mungkin orang tua mengarahkan anak kepada kelompok yang bersifat positif. Orang tua juga seharusnya sadar akan pentingnya pendidikan agama dalam kehidupan setelah mengajarkan ilmu dunia ( live skill). Dan anak muda juga butuh mengaji dan datang ke masjid untuk belajar tidak untuk keluyuran tidak masuk akal.
2. LINGKUNGAN MASYARAKAT
Lingkungan masyarakat juga sangat berpengaruh akan perkembangan kejiwaan remaja, cara pemikiran remaja. Seharusnya takmir masjid tidak hanya menggalakkan pembangunan dalam bidang fisik dari masjid tersebut, bagaimana masyarakat menarik minat remaja, dengan cara mengadakan acara yang keagamaan ataupun yang lainnya. Memang benar membangun masjid pahalanya akan terus mengalir bahkan sampai sudah mati, tapi kalau tidak digunakan untuk ibadah apakah akan mendapat pahala orang yang membangun ?  Apakah hanya untuk memperindah masjid untuk menjadikan pajangan atau tempat rekreasi bukan tempat ibadah?. Nah salah satu SDM yang akan menghidupkan masjid adalah anak ponpes mereka yang akan menjadi penerusnya, maka alangkah baiknya jika kaum muslim banyak membantu para santri untuk menghidupkan agama dan menjadi penghuni masjid. Insya alloh jika ilmu santri bermanfaat maka saudara akan mendapatkan pahala pula ilmu tersebut . Amin
3. MEDIA SOSIALISASI
Media sosialisasi berpengaruh sangat besar, misalnya adalah sekolah,apa yang telah di ajarakan di sekolah akan merubah pola pikir remaja. Lingkungan begaul dan teman bermain mempengaruhi tindakan dan sifat remaja, apa yang di kerjakan oleh teman maka biasannya juga oleh remaja itu sendiri.
Media,baik media elektornik ataupun cetak juga tak kalah berpengaruh karena apa ?
Aktivitas yang sering di lakukan oleh para remaja adalah menonton TV, apa yang di tonton dalam TV biasanya akan ditiru oleh remaja. Biasanya remaja menelan mentah- mentah tayangan yang ada dalam TV dan meniru artis yang mereka sukai baik cara berpakaian atau bergaul. Mereka tak menyaring apakah yang mereka lakukan sesuai dengan ajaran agama atau tidak. Dan kebanyakan TV menayangkan sinetron yang tidak bernilai pendidikan, terkesan TV hanya mencari keuntungananya saja. Bandingkanlah jumlah siaran yang berisi pendidikan dengan hiburan.
Maka pemerintah pun harus bertindak agar mengatur tayangan dalam TV agar terjadi keseimbangan antara hiburan dan pendidikan.
Sadarlah sebenarnya kita masih terjajah, tapi mereka menjajah bukan lewat perang fisik lagi tapi dengan perang ideology dan teknologi.
dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar